10 Okt 2023

InacomID Kawinkan Pertanian dan Teknologi

Ketahanan pangan dan kemajuan teknologi adalah wajah masa depan dunia. Tahun 2023 ini menjadi fenomena di berbagai Negara terjadi kenaikan harga pangan, di Indonesia sendiri kenaikan harga makanan pokok (beras) telah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir dan menjadi permasalahan yang genting. Selain itu, banyak Negara yang biasanya menjadi pengekspor pangan di dunia menutup kanal ekspornya karena mahalnya harga dan membutuhkan untuk ketahanan Negara masing-masing. Pertanian adalah salah satu penopang dari ketahanan pangan Negara.

Di sisi lain, kemajuan teknologi adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mencoba dan mencari hal-hal yang baru, maka dari itu kemajuan teknologi adalah keniscayaan karena keberadaannya selalu sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Kombinasi bidang pertanian dan teknologi adalah trobosan yang cerdas dan dibutuhkan. Selain itu fenomena pembelian produk pertanian dari petani dengan harga rendah oleh tengkulak menjadi masalah tersendiri dan sseolah menjadi rahasia umum selama ini. Fenomena itu telah terjadi di mana-mana yang secara tidak terasa sebenarnya juga terjadi di Blora.

InacomID melihat fenomena itu dalam produk kelapa di Indragiri Hilir Provinsi Riau yang diminati pasar Internasional karena kualitasnya. Di sana produk kelapa yang berkualitas dan diminati pasar Internasional itu dibeli dengan harga rendah oleh tengkulak. Dengan penggagas awal empat orang sahabat berlatar belakang keahlian berbeda, seorang pengusaha logistic, seorang mantan pegawai bea cukai, penjual hasil tani, dan ahli teknologi informasi. Salah satunya Muhammad Aria Yusuf.


Muhammad Yusuf Aria

InacomID hadir untuk berusaha menyejahterakan para petani dengan menghubungkan petani, pemilik lahan, usaha kecil mikro dengan pasar lokal dan internasional untuk kegiatan jual beli. Bukan hanya menghubungkan dengan pasar lokal dan internasional saja InacomID juga mengedukasi petani tentang cara terbaik dalam bertani. Walaupun kemajuan teknologi yang ada sekarang dan banjirnya informasi di internet, pada kenyataannya banyak petani yang masih menggunakan cara tradisional dalam bertani. Dengan menggunakan cara-cara tradisional itu sehingga tidak bisa mengatur kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, InacomID juga mengedukasi petani bahwa ada lonjakan nilai pada komuditas tertentu sehingga tidak perlu menjual kepada tengkulak dengan harga murah padahal barang berkualitas. Dengan edukasi ini, telah terjadi peningkatan daya tawar komuditi para petani dengan sebelumnya para petani di Tembilahan dan Indragiri Hilir hanya memperoleh Rp.400-1.300 per kilogram. Sekarang, pentane dapat menjual hasil panennya kepada InacomID dengan harga Rp.750-2.100 per kilogram.

Kabupaten Blora sebagai salah satu daerah sentra pangan di Indonesia memiliki posisi strategis dalam ketahanan pangan nasional. Sebagai informasi Kabupaten Blora adalah penghasil komoditi Jagung kedua terbesar di Jawa Tengah setelah Kabupaten Grobogan. Sektor pertanian adalah kontribusi menyumbang PRDB (Produk Domestik Regional Bruto) di Kabupaten Blora. sehingga dapat secara singkat dapat dikatakan sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi Kabupaten Blora.

Trobosan IcacomID dalam bidang kombinasi sektor pertanian dan teknologi dapat menjadi percontohan yang baik untuk wilayah Blora. Kombinasi pertanian dan teknologi dapat lebih meningkatkan perekonomian para petani di Kabupaten Blora.

InacomID telah beroperasi di 9 titik di lima provinsi, yakni : Tembilan dan Indragiri Hilir di Provinsi Riau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur di Provinsi Jambi, Kabupaten Lampung Selatan di Provinsi Lampung, Surabaya di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Buton Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Kabupaten Donggala di Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca Juga
Previous Post
Next Post

0 Comments: