18 Jan 2024

Menilik Harga Honda Civic Turbo Bekas di Indonesia

Honda Civic Turbo, salah satu varian mobil sedan yang telah lama dikenal di Indonesia, masih menjadi pilihan menarik bagi banyak konsumen yang mencari kombinasi antara performa tinggi dan desain yang stylish. Bagi yang mengincar varian bekas, harga Civic Turbo bekas di Indonesia tentu menjadi pertimbangan utama. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga mobil ini di pasar bekas.

Performa dan Fitur Unggulan

Honda Civic Turbo dikenal sebagai mobil dengan performa tinggi, berkat mesin 1.5-liter turbocharged yang menghasilkan tenaga lebih besar dari mobil sekelasnya seperti Toyota Corolla Altis dan Mazda 3. Fitur-fitur canggih seperti sistem infotainment yang terintegrasi, kamera belakang, sensor parkir, dan sistem keselamatan modern membuat Civic Turbo semakin diminati. Kehadiran fitur-fitur tersebut dapat mempengaruhi harga jual mobil bekas di pasar.


Honda Civic Turbo

sc : beritasatu.com


Tren Harga Pasar Mobil Bekas

Harga mobil bekas, termasuk Civic Turbo, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia kendaraan, kondisi mesin, dan tingkat pemakaian. Umumnya, harga mobil bekas akan mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Namun, kondisi ekonomi, permintaan pasar, dan kelangkaan model tertentu juga dapat mempengaruhi tren harga.

Pemeliharaan dan Riwayat Servis

Sejarah pemeliharaan dan riwayat servis mobil sangat penting dalam menentukan nilai jual suatu kendaraan bekas. Mobil yang memiliki catatan pemeliharaan rutin dan tidak pernah mengalami masalah serius cenderung memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sebaliknya, mobil dengan riwayat masalah teknis atau kecelakaan dapat menurunkan harga jualnya.

Variasi Model dan Tahun Produksi

Honda Civic Turbo memiliki beberapa varian dan telah melalui beberapa pembaruan desain dan fitur dari tahun ke tahun. Varian tertentu atau model dengan fitur tambahan tertentu mungkin memiliki harga jual yang lebih tinggi. Selain itu, popularitas model tertentu juga dapat memengaruhi harga pasaran.

Penawaran dan Permintaan di Pasar Bekas

Faktor penawaran dan permintaan di pasar mobil bekas juga ikut menentukan harga. Jika terdapat banyak penawaran untuk model Civic Turbo bekas, hal ini dapat menekan harga. Sebaliknya, jika permintaan tinggi sementara penawaran rendah, harga cenderung naik.

Harga Civic Turbo bekas di Indonesia dapat bervariasi berdasarkan berbagai faktor seperti performa, fitur, kondisi kendaraan, dan faktor pasar. Harganya bervariasi antara Rp 298 jutaan untuk unit tahun 2016 hingga Rp 400 jutaan untuk unit produksi tahun 2020-2021. Konsumen yang berencana untuk membeli Civic Turbo bekas sebaiknya melakukan riset menyeluruh, memeriksa riwayat kendaraan, dan melakukan negosiasi dengan bijak untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan nilai kendaraan tersebut. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga, pembeli dapat membuat keputusan yang lebih informan dan memilih Honda Civic Turbo bekas yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

24 Des 2023

Pacu Jawi sebagai Ikon Tradisional Minangkabau

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keberagaman suku, ras, dan budaya. Setiap Provinsi atau wilayah yang berada dalam lingkup Negara Kesatuan Republik indonesia memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing, Hal ini dapat dilihat dari tradisi dan kebudayaan di daerah tersebut. Tradisi ada kerena selalu dilestarikan dan dijaga keberadaaannya oleh masyarakat setempat, sehingga tidak akan hilang dan pudar dimakan zaman. Salah satu daerah yang memiliki keunikan akan tradisi nya adalah Sumatera Barat. Sumatera Barat merupakan daerah yang kaya akan alam, budaya, tradisi, dan adat istiadat. Dari banyaknya tradisi dan budaya yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat,  ‘pacu jawi’ adalah salah satu destinasi budaya yang paling menarik perhatian para wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

 

Pacu Jawi Sumatera Barat
Gambar Pacu Jawi - Sumatera Barat
sumber : Dinas Pariwisata Sumatera Barat

Asal Usul Pacu Jawi

Pacu jawi adalah sebuah perlombaan olahraga tradisional yang berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. ‘Balapan sapi’ khas minang atau lebih dikenal dengan pacu jawi oleh masyarakat Minangkabau merupakan salah satu ikon budaya dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Tidak ada informasi pasti sejak kapan tradisi ini dimulai, yang jelas tradisi ini telah dilakukan sejak beratus- ratus tahun yang lalu. Pacu jawi berasal dari salah satu daerah tertua di Sumatera Barat yang mana diyakini sebagai asal mula nenek moyang masyarakat Minangkabau atau lebih dikenal dengan Luhak Nan Tuo tepatnya di Nagari Tuo (desa tua) Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.

Awalnya pacu jawi ini sebagai bentuk upaya para petani zaman dulu untuk menemukan cara membajak sawah yang baik dan benar karena tidak adanya alat dan teknologi yang canggih seperti saat ini. Pacu jawi ditemukan oleh Dt.Tantejo Gurhano yang merupakan orang tertua pada saat itu yang arif dan bijaksana. Beliau memikirkan cara agar sawahnya menjadi subur dan mudah ditanami. Akhirnya, dengan dibantu oleh kemenakan nya sebagai supir (joki) yang mengendalikan sapi dan dua orang lagi yang memegang dan mengarahkan jawi. Dua orang ini difungsikan untuk memegang tali jawi yang berada dimulut jawi. Akhirnya setelah dibajak menggunakan jawi didapatkan hasil sawah yang subur dan gembur sehingga hasil panen melimpah. Tanah yang subur dan gembur disebabkan oleh kotoran jawi.

 

Pelaksanaan Pacu Jawi

Pacu jawi dilaksanakan setelah musim panen tiba,hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena hasil panen yang melimpah. Saat ini pacu jawi dilakukan setiap tahun yang mana diselenggarakan secara bergiliran secara empat minggu berturut-turut diempat kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Datar, yaitu Kecamatan Limo Kaum, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Pariangan dan Kecamatan Sungai Tarab. Berbeda dengan “Karapan Sapi” (mirip seperti tradisi pacu jawi,namun tradisi karapan sapi berasal dari Madura, Jawa Timur) yang menggunakan tanah datar sebagai media atau arena bermainnya , pacu jawi menggunakan sawah yang sudah basah sebagai media kegiatannya.

 

Adapun tata cara pacu jawi sebagai berikut:

1.      Tahap Persiapan

Tuan rumah yang menjadi penyelenggara acara akan berunding atau bergotong royong terlebih dahulu. Gotong royong ini dilaksanakan dengan membersihkan lokasi dan memastikan saluran air lancar. Setelah acara selesai, maka masyarakat juga bergotong royong membersihkan lumpur dan meratakan sawah agar siap untuk ditanam kembali. Hal yang dilakukan pada tahap persiapan adalah mempersiapkan lokasi dan air serta menghaluskan lahan.

2.      Tahap Pelaksanaan

a.       Pembukaan

Seperti acara pembukaan pada umumnya, pada acara pembukaan pacu jawi akan dibuka oleh kepala dinas atau pemerintah daerah setempat, serta dihadiri juga oleh para tokoh adat atau orang terkemuka didalam masyarakat. Pada acara pembukaan biasa nya juga diiringi oleh lagu dan alat musik tradisonal seperti talempong.

b.      Perlombaan pacu jawi

Perlombaan  pacu jawi dilaksanakan setiap hari Sabtu dan dimulai dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Jadwal kegiatan pacu jawi diatur oleh PORWI (Persatuan Olahraga Pacu Jawi). Perlombaan pacu jawi, digunakan jawi berjumlah dua ekor dengan satu orang penjoki, sedangkan cara penilaian dalam pacu jawi tidak memiliki juri khusus, karena penonton sendiri sudah dapat menilai mana jawi yang bagus dan mana yang tidak saat berlari di area pacuaan. Jawi yang bagus adalah jawi yang berjalan lurus dan tidak melenceng kemana-mana.

3.      Tahap Penutup

Rangkaian acara pada saat penutupan lebih meriah dari acara pembukaannya, karena dalam tahap penutupan ini banyak agenda yang mengisi acara penutupan sehingga terlihat lebih meriah. Agenda-agenda itu misalnya saja pawai atau arak-arakan. Momen ini sangat dinanti-nantikan banyak orang, karena saat pawai penonton dapat melihat keunikan lain dari tradisi di Kabupaten Tanah Datar. Para jawi akan didandani dan dipakaikan suntiang. Jawi-jawi yang sudah didandani ini akan diarak bersama ibu-ibu yang membawa dulang(nampan berbentuk lingkaran yang permukaannya datar) yang dibungkus dengan kain berwarna-warni, dulang ini berisi makanan khas daerah.

Selanjutnya yang tak kalah heboh adalah penampilan kesenian dari masyarakat. Kesenian yang dipertunjukkan sangat beragam mulai dari tari piring, talempong pacik, dan juga ada pepatah-petitih dari niniak mamak. Penampilan -penampilan tersebut dilakukan di bawah sebuah tenda yang sudah disiapkan.

 

Manfaat Pacu Jawi

   Terdapat banyak sekali manfaat dari pacu jawi ,diantaranya:

1.      Memperkenalkan serta melestarikan tradisi pacu jawi

2.      Sarana hiburan

3.      Menaikkan harga jual jawi

4.      Sarana silaturrahmi antar masyakarat

5.      Menaikkan perekonomian masyarakat setempat

 

Apakah pacu jawi hanya ada di Kabupaten Tanah Datar saja? Pusat dari tradisi ini berada di Kabupaten Tanah Datar karena tradisi ini berasal dari sana, namun karena perkembangan zaman memberikan perubahan yang cukup besar kepada setiap daerah yang ada di Sumatera Barat. Sekarang beberapa daerah juga mengadakan acara pacu jawi, seperti Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota.

 

Penulis : Syntia Maharani
Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang,
Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Andalas 2023/2024
Editor  : Potret Blora

19 Nov 2023

Tirto Adhi Soerjo Bapak Pers Nasional Asal Blora

Tirto Adhi Soerjo adalah Bapak Pers Nasional Indonesia, lahir dengan nama Raden Mas Djokomono anak dari Raden Ngabehi Muhammad Chan Tirtodipuro, sayangnya nama ibuny masih misterius. Tirto Adhi Soerjo lahir di Blora, tepatnya di Kecamatan Cepu, mengenai tahunnya ada dua versi yang ada saat ini. Pertama, yang dimuat dalam Buku Perdjoangan Indonesia dalam Sedjarah pada tahun 1962, disebutkan bahwa Tirto lahir pada 1872 dan wafat pada tahun 1917. Versi lain menyebutkan bahwa Tirto Adhi Soerjo lahir pada tahun 1880. Raden Mas Djokomono atau Tirto Adhi Soerjo bukan orang sembarangan, dia adalah bangsawan jawa yang merupakan cucu dari Raden Mas Tumenggung Tirtonoto(Bupati Rajagwesi, Karesidenan Rembang, sebelum 1827, Rajagwesi merupakan sebutan Bojonegoro). Tirto Adhi Soerjo juga sangat dekat dengan neneknya Raden Ayu Tirtonoto yang merupakan keturunan(cucu) Mangkunegara I alias Pangeran Sambernyawa.

Tirto Adhi Soerjo menjalani masa kecil dan remajanya bak nomaden, awal pendidikannya dimulai di ELS (Europeesche Legeere School) di Bojonegoro dengan diasuh neneknya, setelah neneknya meninggal Tirto Adhi Soerjo ikut sepupunya RMA Brotodiningrat di Madiun. Belum tamat di ELS, Tirto sudah pindah lagi ke Rembang dan diasuh oleh salah satu kakaknya yakni RM Tirto Adhi Koesoemo yang menjadi Kepala Jaksa di Rembang. Pada umurnya 14 tahun ia telah lulus ELS di Rembang, dan melanjutkan perantauannya ke Batavia.


Tirto Adhi Soerjo
RM Tirto Adhi Soerjo (tribunnews.com)

Awalnya Tirto merantau ke Betawi karena melanjutkan sekolah Hogere Burger School(HBS) – Setara SMA sekarang. Setelah lulus dari HBS dia diterima di sekolah dokter bumiputera, yakni School tot Opleiding van Inlandsche Artschen(Stovia) (Red : sekarang UI). Sebagai seorang priyayi Tirto justru tidak melanjutkan pendidikan di bidang pemerintahan, namun dia meneruskan pendidikannya ke sekolah dokter di Stovia pada tahun 1893-1900.. Masuk sekolah dokter Tirto tidak menyebabkannya tertarik kepada dunia kedokteran, justru ia lebih tertarik dengan dunia tulis-menulis. Ia akhirnya tidak sampai lulus di STOVIA, ia justru telah menumbuhkan benih-benih gagasan soal perlawanan kepada pemerintahan colonial saat itu lewat media.

Tirto Adhi Soerjo waktu itu sudah sering  mengirimkan tulisan ke berbagai surat kabar termemuka seperti Bintang Betawi, Chabar Hindia Olanda, dan Pembrita Betawi. Surat kabar terakhir iru menjadi tempat berkarir Tirto dan sempat menjadi redaktur walau dalam waktu singkat.

Tirto Adhi Soerjo mendapatkan pelajaran langsung dari jurnalis senior dan pemimpin redaksi Niews van den Dag. Mulai dari penulisan berita, mengelola penertibat, hingga belajar hukum untuk bisa menghantam kolonial.

Dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id Tirto Adhi Soerjo adalah seorang yang memberi inspirasi bagi masyarakat yang bingung dan tidak memiliki pijakan visi yang luas, serta cenderung kacau. Tirto Adhi Soerjo bukan hanya sebagai jurnalis, akan tetapi beliau juga perumus gagasan dan pengarang karya-karya non fiksi.

Tirto Adhi Soejo kemudian mendirikan dan memimpin Soenda Berita yang merupakan surat kabarnya sendiri pada tahun 1903-1905. Soenda Berita adalah surat kabar pertama yang dibiayai, dikola, disunting, dan diterbitkan secara langsung oleh pribumi, tirto Adhi Soerjo tidak hanya berhenti pada Soenda Berita, selanjutnya dia membuat Koran mingguan “Medan Prijaji’ (Red. Ejaan sekarang : Medan Priyayi) pada tahun 1909. Surat kabar Medan Prijaji juga merupakan surat kabar pertama yang diterbitkan menggunakan Bahasa Melayu atau Indonesia.

Tirto Adhi Soerjo ditetapkan sebagai Bapak Pers Nasional oleh Dewan Pers Indonesia Republik Indonesia pada tahun 1973, selain itu dia juga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 10 November tahun 2016 lalu.

14 Nov 2023

Jajan Batagor di Blora yang Nyaman? Ke Batagor Eco aja

Bagi kamu yang nyari batagor enak dengan tempat nyaman di Blora, tempat ini bisa masuk list untuk dikunjungi. Beralamat di Jalan Mr. Iskandar nomor 54, Blora menyediakan menu-menu jajanan seperti batagor dan siomay, Batagor Eco Blora menjadi pilihan yang tepat untuk jajan Batagor dengan tempat yang nyaman di Blora. di Batagor Eco Blora tidak hanya menyediakan sajian batagor dan siomay, tetapi juga menyajikan bakso ikan, bakso sapi, juga ada bakmie.

Batagor Eco Blora


Batagor Eco Blora buka setiap hari mulai pukul 11 siang dan tutup pukul 20.30 malam WIB. Harga makanan di sini sangat tejangkau di kantong, harga satuan mulai dari Rp.2000 an dan Rp.3000 untuk harga minuman paling murah. Kalau bingung bisa juga langsung pesan paket dengan harga yang sangat terjangkau dimulai dari Rp.10.000.

Batagor Blora
Batagor Eco Blora

Ini adalah menu lengkap dari Batagor Eco Blora




Batagor Eco juga melayani pesanan online, langsung melalui no WA 089513298232. 

10 Okt 2023

InacomID Kawinkan Pertanian dan Teknologi

Ketahanan pangan dan kemajuan teknologi adalah wajah masa depan dunia. Tahun 2023 ini menjadi fenomena di berbagai Negara terjadi kenaikan harga pangan, di Indonesia sendiri kenaikan harga makanan pokok (beras) telah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir dan menjadi permasalahan yang genting. Selain itu, banyak Negara yang biasanya menjadi pengekspor pangan di dunia menutup kanal ekspornya karena mahalnya harga dan membutuhkan untuk ketahanan Negara masing-masing. Pertanian adalah salah satu penopang dari ketahanan pangan Negara.

Di sisi lain, kemajuan teknologi adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk mencoba dan mencari hal-hal yang baru, maka dari itu kemajuan teknologi adalah keniscayaan karena keberadaannya selalu sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Kombinasi bidang pertanian dan teknologi adalah trobosan yang cerdas dan dibutuhkan. Selain itu fenomena pembelian produk pertanian dari petani dengan harga rendah oleh tengkulak menjadi masalah tersendiri dan sseolah menjadi rahasia umum selama ini. Fenomena itu telah terjadi di mana-mana yang secara tidak terasa sebenarnya juga terjadi di Blora.

InacomID melihat fenomena itu dalam produk kelapa di Indragiri Hilir Provinsi Riau yang diminati pasar Internasional karena kualitasnya. Di sana produk kelapa yang berkualitas dan diminati pasar Internasional itu dibeli dengan harga rendah oleh tengkulak. Dengan penggagas awal empat orang sahabat berlatar belakang keahlian berbeda, seorang pengusaha logistic, seorang mantan pegawai bea cukai, penjual hasil tani, dan ahli teknologi informasi. Salah satunya Muhammad Aria Yusuf.


Muhammad Yusuf Aria

InacomID hadir untuk berusaha menyejahterakan para petani dengan menghubungkan petani, pemilik lahan, usaha kecil mikro dengan pasar lokal dan internasional untuk kegiatan jual beli. Bukan hanya menghubungkan dengan pasar lokal dan internasional saja InacomID juga mengedukasi petani tentang cara terbaik dalam bertani. Walaupun kemajuan teknologi yang ada sekarang dan banjirnya informasi di internet, pada kenyataannya banyak petani yang masih menggunakan cara tradisional dalam bertani. Dengan menggunakan cara-cara tradisional itu sehingga tidak bisa mengatur kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, InacomID juga mengedukasi petani bahwa ada lonjakan nilai pada komuditas tertentu sehingga tidak perlu menjual kepada tengkulak dengan harga murah padahal barang berkualitas. Dengan edukasi ini, telah terjadi peningkatan daya tawar komuditi para petani dengan sebelumnya para petani di Tembilahan dan Indragiri Hilir hanya memperoleh Rp.400-1.300 per kilogram. Sekarang, pentane dapat menjual hasil panennya kepada InacomID dengan harga Rp.750-2.100 per kilogram.

Kabupaten Blora sebagai salah satu daerah sentra pangan di Indonesia memiliki posisi strategis dalam ketahanan pangan nasional. Sebagai informasi Kabupaten Blora adalah penghasil komoditi Jagung kedua terbesar di Jawa Tengah setelah Kabupaten Grobogan. Sektor pertanian adalah kontribusi menyumbang PRDB (Produk Domestik Regional Bruto) di Kabupaten Blora. sehingga dapat secara singkat dapat dikatakan sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi Kabupaten Blora.

Trobosan IcacomID dalam bidang kombinasi sektor pertanian dan teknologi dapat menjadi percontohan yang baik untuk wilayah Blora. Kombinasi pertanian dan teknologi dapat lebih meningkatkan perekonomian para petani di Kabupaten Blora.

InacomID telah beroperasi di 9 titik di lima provinsi, yakni : Tembilan dan Indragiri Hilir di Provinsi Riau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur di Provinsi Jambi, Kabupaten Lampung Selatan di Provinsi Lampung, Surabaya di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Buton Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Kabupaten Donggala di Provinsi Sulawesi Tengah.

1 Okt 2023

Lestarikan Budaya, Achmad Irfandi Gerakkan “Kampung Lali Gadget”

Kemajuan teknologi merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Kemajuan adalah kebutuhan manusia, semenjak revolusi industry di Inggris telah mendorong kemajuan teknologi manusia semakin hari semakin pesat dan cepat. Kemajuan ada di berbagai bidang, salah satunya adalah kemajuan teknologi komunikasi, internet adalah salah satu hasil kemajuan yang berpengaruh besar terhadap perkembangan kehidupan manusia. Selain internet kemajuan teknologi HandPhone yang belakangan menjadi Smartphone atau gadget telah masuk ke kampong-kampung. Dahulu mungkin gadget hanya dimiliki orang-orang tertentu saja, perkembangan sekarang gadget sudah dimiliki hampir semua orang bahkan anak-anak di kampong-kampung. Gadget seolah menjadi kebutuhan, di mana semua orang seolah membutuhkannya. Menurut data statistic lembaga riset pemasaran digital perkiraan e-marketer, pada 2018 saja jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia telah lebih dari 100 juta orang.

Perkembangan yang demikian bak pedang bermata dua, gadget misalnya di satu sisi bagus sangat bermanfaat untuk bermacam-macam kegunaan, menghitung, akses internet, komunikasi, bermain game, jejaring sosial media, dan pemacu perkembangan masyarakat lainnya, akan tetapi di sisi lain juga menimbulkan sisi buruk. Salah satu dampak buruk ini adalah kecanduan gadget, remaja atau anak-anak yang kecanduan gadget bisa dilihat dari waktu penggunaannya yang bisa lebih dari 6 jam perhari. Kecanduan ini memberikan beberapa dampak negative, salah satunya anak-anak menjadi lebih individualis dan kurang senang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, selain itu juga berdampak buruh bagi kesehatan anak tersebut, karena gadget membuat aktivitas fisik anak sangat berkurang karena kurangnya gerak tubuh. Kecanduan gadget ini juga membuat anak-anak tidak mengenal budayanya sendiri, permainan tradisional misalnya telah jarang dimainkan oleh anak-anak di jaman sekarang karena telah beralih ke game handphone atau gam online.


Kekhawatiran ini dibaca oleh Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagergumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ini memiliki gagasan Kampung Lali Gadget (KLG).

Achmad Irfandi pemuda asal Desa Pagergembuk, Sidoarjo, Jawa Timur


Gerakan Kampung Lali Gadget (KLG) telah dimulai sejak 1 April 2018 dan sebagai jawaban atas kekhawatirannya terhadap bahaya kecanduan gadget di kalangan anak-anak. Di kampungnya memang belum ada anak-anak yang sudah kecanduan gadget, akan tetapi mengantisipasi selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk itulah Achmad Irgandi mengantisipasi agar anak-anak di lingkungannya terhindar dari kecanduan gadget. Fokus dari kegiatan konservasi budaya ini adalah untuk mengangkat permainan tradisional. Permainan tradisional ternyata cukup efektif untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget mereka.

Gerakan Kampung Lali Gadget ini juga menggerakkan kawan-kawan pemuda dari Desa setempat, dimana pemuda diberdayakan sebagai perencana, fasilitator edukasi, serta pendamping. Pemberdayaan pemuda dan masyarakat ini tidak hanya di dalam desa, akan tetapi juga di luar desa.

Aktivitas program Kampung Lali Gadget (KLG) di Desa Pagergumbuk, Sidoarjo ini mengajarkan edukasi budaya, kearifan lokal, olahraga, edukasi satwa, dan permainan tradisional. Efeknya tidak hanya mengurangi kecanduan anak-anak tergadap gadget atau gawau tetapi juga membantu mengedukasi anak-anak tentang budaya dan kearifan lokal. Program ini seharusnya tidak berhenti di Sidoarjo, desa-desa di Blora dapat mencontoh gerakan Kampung Lali Gadget ini untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal yang ada di Blora.

Achmad Irfandi selaku penggerak utama program ini berharap gerakan Kampung Lali Gadget di Desa Pagergembuk, Kabupaten Sidoaro, Jawa Timur bisa berkembang dan menjadi desa wisata atau desa jujugan (tujuan) orang tua yang ingin berwisata edukasi dan menyembuhkan kecanduan gawai pada anak-anaknya. Tim Kampung Lali Gadget (KLG) berharap isu kecanduan gawai bisa diangkat secara nasional dan menjadi keprihatinan bersama sehingga setiap orang berusaha mengurangi dampak dari hal tersebut.